Senin, 15 November 2010

Penerapan Kepemimpinan Pada Organisasi Pemuda

Penerapan Kepemimpinan Pada Organisasi Pemuda
Pendahuluan
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
ISI
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:

1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama.
3. Membawa energi yang positif
Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;


a. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

b. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

c. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.

d. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Penutup
Beberapa definisi kepemimpinan menggambarkan ‘asumsi’ bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Tujuan manajemen dapat tercapai bila organisasi memiliki memiliki pemimpin yang handal.

Daftar Pustaka
www.digilib.usu.ac.id
www.uns.ac.id

Penerapan Pengawasan Pada Organisasi Mahasiswa

Penerapan Pengawasan Pada Organisasi Mahasiswa

A. PENDAHULUAN
Pengawasan merupakan suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Suatu organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki.

ISI
Pengawasan didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh sebuah manajemen untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.

 TIPE-TIPE PENGAWASAN
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe pengawasan yaitu :

1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada organisasi-organisasi.
Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-¬kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman yang baik untuk tindakan masa mendatang.
Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya financial.

2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
• Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode¬-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
• Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

3. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu. Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
• Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
• Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
• Pengawasan Kualitas (Quality Control)
• Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)

 TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN
Berbagai pendapat dikemukakan untuk dapat menerangkan rahapan-tahapan dari proses pengawasan
Tahap Proses Pengawasan :
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:
a. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.
b. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada.
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
Terry (dalam Winardi, 1986:397) bahwa pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni:
1. mengukur hasil pekerjaan,
2. membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada perbedaan),
3. mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses pengawasan, yaitu:
1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama seorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.
2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal ini diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan.
• Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)
Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang jelas.
• Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal.
• Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan-penyimpangan
• Pengambilan tindakan koreksi
Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
• Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
• Operasi-operasi Produktif
 PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN
Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
1) Merumuskan hasil yang di inginkan
Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2) Menetapkan penunjuk hasil
Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan:
• Pengukuran input
• Hasil pada tahap awal
• Gejala yang dihadapi
• Kondisi perubahan yang diasumsikan
3) Menetapkan standar penunjuk dan hasil
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4) Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5) Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, oleh karena itu setiap pimpinan harus dapat menjalankan fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen.

B. PENUTUP
Pengawasan merupakan suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Atau dengan kata lain usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
Tipe-tipe pengawasan yaitu ;
 Pengawasan Pendahuluan (preliminary control),
 Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control),
 Pengawasan Feed Back (feed back control).
Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan kompleksitas organisasi, Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan, Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.

C. DAFTAR PUSTAKA

http://www.monasfaly.multiply.com
http://www.nurrahmanarif.wordpress.com
http://www.pksm.mercubuana.ac.id
http://www.tips-belajar-internet.blogspot.com
http://pyia.wordpress.com/2010/01/03/tugas-teori-organisasi-umum/

Penerapan Penggerakan Pada Organisasi Mahasiswa

Penerapan Penggerakan Pada Organisasi Mahasiswa

A. PENDAHULUAN
Penggerakan dalam organisasi merupakan suatu bentuk aplikasi dari pengaturan suatu organisasi yang dilaksanakan oleh para angotanya untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi tersebut. Berbicara tentang penggerakan pada organisasi pemuda maka efek yang dapat dirasakan atas apa terjadi pada pergerakan organisasi pemuda dan mahasiswa yang terjadi sejak dulu hingga saat ini. mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk mencapai suatu keseimbangan antar bagian organisasi.

B. ISI
Di Indonesia kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pun, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Misalnya saja pergerakan Budi Utomo merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan Stovia, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.. Organisasi pemuda dan mahasiswa tersebut merupakan cikal dari perjuangan nasional yang menghasilkan kebebasan bangsa Indonesia. Selain Budi Utomo, para pemuda di daerah pun juga mendirikan organisasi kepemudaan yang sudah mulai terstruktur dengan baik seperti halnya sruktur organisasi Budi Utomo sendiri.
Contoh lain yang lebih dekat adalah zaman reformasi yang kita rasakan saat ini. Catatan sejarah membuktikan padsa kita bahwa untuk mencapai masa reformasi ini, dulunya terjadi penggerakan besar-besaran oleh mahasiswa seluruh penjuru negeri.
Beberapa contoh tersebut dapat kita lihat bahwa pentingnya penerapan pada organisasi pemuda dan mahasiswa karena merupakan suatu kekuatan besar dalam perubahan suatu era kehidupan.
Begitu pula untuk penerapan penggerakan dalam organisasi kepemudaan seperti kita. Tentunya akan sangat bermanfaat untuk para anggota organisasi tersebut.

C. PENUTUP
Penggerakan mahasiswa sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena dengan adanya hal itu, mahasiswa dapat memantau jalannya kehidupan berpolitik, selain itu juga berguna untuk kehidupan bermasyarakat dan Lingkungannya, sesuai tridarma perguruan tinggi.

D. DAFTAR PUSTAKA
http://www.tips-belajar-internet.blogspot.com

http://tommy-rivando.blogspot.com/

Penerapan Pengorganisasian Pada Organisasi Mahasiswa

PENERAPAN PENGORGANISASIAN PADA ORGANISASI MAHASISWA


A. PENDAHULUAN
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama dalam melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan guna mencapai suatu tujuan. Setiap orang melaksanakan tugasnya dengan penuh komitmen serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja.

B. ISI
pengorganisasian sendiri meliputi penentuan dan penugasan dari berbagai macam golongan pekerjaan. Struktur organisasi sendiri dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu
1. Organisasi Garis
Organisasi garis hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun dan manajer puncak langsung kepada manajer menengah dan dari manajer menengah langsung kepada mandor. Jadi perintah hanya turun dari pemimpin yang teratas.

2. Organisasi Fungsional
Bagian organisasi didasarkan pada fungsi/pekerja. Dalam organisasi fungsional,pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap atasan berwenang memberi komando pada setiap bawahan.

3. Organisasi Garis dan Staf
Bentuk organisasi garis dan staf umumnya dianut oleh organisasi besar dengan wilayah kerja yang luas dan memiliki bidang tugas yang beraneka ragam serta jumlah karyawan yang banyak. Di dalam organisasi seperti ini terdapat beberapa orang staf. Staf adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang bertugas memberi saran dan nasihat dalam bidangnya kepada pimpinan organisasi tersebut.

4. Organisasi Staf dan Fungsional
Bentuk organisasi staf dan fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dengan organisasi garis dan staf.

1. PENUTUP
Pengorganisasian memiliki peran yang sangat penting guna kelancaran kegiatan yang menjadi agenda dalam suatu organisasi. Tentunya dapat dibayangkan bila suatu organisasi tidak menjalankan fungsi organisasinya secara baik. Hal itu akan sangat berpengaruh buruk terhadap kinerja dari setiap bagian organisasi tersebut.

2. DAFTAR PUSTAKA
http://irpansusanto.blogspot.com/2010/03/manajemen.html
http:\\www.nurrahmanarif.wordpress.com

Rabu, 03 November 2010

Penerapan Perencanaan Pada Organisasi Pemuda

pendahuluan
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Isi
Untuk dapat mencapai kesuksesan dari sebuah tujuan maka dibutuhkan perencanaan yang matang. Dengan adanya perencanaan maka organisasi dapat menentukan prioritas dari kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu perencanaan juga dapat mengurangi resiko kegagalan acara karena kita dapat menganalisis masalah apa saja yang akan muncul ketika suatu program akan dijalankan.
Menurut T. Hani Handoko (1999), kegiatan perencanaan pada dasarnya akan melalui empat tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan
2. Meumuskan keadaan saat ini
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

Beberapa manfaat perencanaan adalah :
1. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2. memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3. membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat
4. memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. memudahkan dalam dalam melakukan kordinasi di seluruh aspek bagian
6. membuat tujuan lebih spesifik
7. efisiensi waktu, usaha dan dana

Dengan demikian maka akan tersusun sebuah perencanaan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan berdasarakan prioritas waktu. Dengan menyusun kegiatan-kegiatan secara sistematis maka dapat meningkatkan aktifitas dari sebuah organisasi.
Penutup
Jadi untuk dapat membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang keaktifan dari sebuah organisasi, maka dibutuhkan perencanaan yang matang.
Ada 2 alasan dasar mengapa sangat diperlukan perencanaan :
1.untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2.untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Penerapan Manajemen Pada Dunia Usaha

Pendahuluan
Usaha adalah kegiatan yang dilakukan seseorang melalui sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Berbagai perusahaan bersaing untuk dapat menjadi yang terbaik. Untuk dapat mencapai hal tersebut dibutuhkan manajemen yang baik dan benar. Oleh karena itu berbagi perusahaan melakukan banyak hal untuk dapat meningkatkan kualitas manajemen perusahaan.
Ada beberapa hal yang harus diketahui untuk bisa sukses dalam usaha anda.

William A. Ward pernah berkata, Ada empat langkah mencapai sukses, yakni perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan tidak mudah menyerah. Gunakan falsafah Ward ini agar sukses. Perinciannya sbb:

1. Ikuti perkembangan jaman. Bergabunglah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis Anda. Banyak membaca dan gali informasi sebanyak mungkin. Internet akan banyak membantu Anda.

2. Buat rencana keuangan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Jangan pernah menyerahkan kondisi keuangan pada nasib. Perhitungkan dengan matang.

3.Perkirakan aliran uang tunai. Anda harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling tidak tiga bulan ke depan. Jangan membuat anggarkan pengeluaran yang lebisar dari itu.

4. Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap Anda dan produk yang ditawarkan. Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya.

5. Jaga keseimbangan antara kerja, santai, dan keluarga. Tak perlu ngoyo, karena sesuatu yang dikerjakan dengan ngoyo, hasilnya tak akan maksimal. Lagi pula, badan dan otak butuh istirahat.

6. Kembangkan jaringan (network). Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis Anda. Siapa tahu ada ide yang bisa digali.

8. Disiplin/motivasi. Aspek terberat dalam menjalankan usaha sendiri adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, buatlah daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini.

9. Selalu waspada dan siap. Rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien. Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk.

10. Cintai pekerjaan Anda. Bagaimana akan sukses, jika Anda tak punya sense of belongin pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri, dan uang akan mengikuti Anda.

11. Jangan mudah menyerah. Para pengusaha sukses pun pernah mengalami kegagalan. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari kegagalan. Jangan bersedih terlalu lama, apalagi menyerah.
Penutup
Jadi untuk dapat mencapai keberhasilan dari suatu perusahaa, maka dibutuhkan peningkatan sumber daya manusia. Berbagai hal dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia seperti training. Dengan meningkatnya kuallitas sumber daya manusia maka akan meningkatkan produktivitas sehingga prusahaan dapat beroperasi secara maksimal.

Kamis, 07 Oktober 2010

Penerapan Manajemen Dalam kehidupan mahasiswa




1. Manajemen Diri

Sebelum kita mempelajri tentang  manajemen diri. Kita harus mengerti tentang  pengertian Diri, perkembangan-nya dan bagaimana pengelolaannya.
Diri individu merupakan suatu sitem yang melingkupi tiga ranah, yaitu ranah spiritual, ranah kejiwaan dan ranah jasmani. Tingkah laku manusia merupakan fungsi dari kerja sistemik ketiga ranah tersebut.
Kita harus menyadari dinamika ketiga ranah tersebut dalam sikap dan tingkah laku kita sehari-hari. Dalam menjalani kehidupan kita seringkali dipenuhi oleh gemuruhnya deru aktivitas kita, baik menyangkut ranah spiritual, ranah kejiwaan maupun ranah fisik kita. Padahal kita memerlukan saat meng-ada dimana ketiga ranah tersebut dapat saling menyelaraskan keberadaanya, tanpa ada campur tangan selain Cahaya Sang Khalik yang bersemayam di lubuk hati kita.
Anda harus memiliki saat-saat hening (solitude) di antara hingar bingar aktivitas Anda. Tahukah Anda bahwa hanya didalam keheningan relung hati Anda, pikiran Anda bisa dicerahkan suara qalbu Anda
Selanjutnya, mungkin Anda masih ingat, saya menjelaskan tentang bagaimana diri ini berkembang melalui berbagai tahapan dengan ajakkan dan issue kritikal masing-masing tahap ( sesuai teori perkembangan “Self Identity” nya Erik Erikson) 
Lebih lanjut, ‘individualitas Aku’ dibangun dan berakar dari konteks social kehidupan-ku, dari interaksi antar pribadi di lingkungan terdekat-ku. Jadi tanpa interaksi tidak ada ‘kita’ yang membangun ‘aku’.
Saat Anda telah dapat memilah dan membedakan ‘aku’(diri) Anda dari ‘aku’-‘aku’ orang lain, Dengan demikian Anda bisa merasa berharga, sehingga Anda bisa mendekati lingkungan tanpa rasa marah / terpaksa begitu pula dapat menjauhi lingkungan Anda tanpa rasa bersalah
Namun demikian, sebagaimana yang saya jelaskan kala itu, kita membutuhkan  sejumlah orang (paling tidak lingkungan terdekat kita) membenarkan identitas kita. Dengan perkataan lain, identitas perlu berakar dalam konteks social. Identitas diri dewasa, berakar pada rasa terhisab (belonging) pada kelompok social kita. Ada tarik-ulur antara kebutuhan ‘aktualisasi diri’ dan kebutuhan ‘terhisab-belonging’. 
Anda kuasai skill agar Anda bisa mengelola diri Anda dalam pergaulan kampus.; Anda seyogyanya mengetahui  arah ‘mindsetting’ diri  Anda dalam bergaul yang sehat, khususnya dalam pergaulan kampus

Penerapan manajemen yang ada pada kehidupan mahasiswa diantaranya :
1.Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang mahasiswa untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2.Keterampilan manajemen perencanaan
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat merencanakan apa yang bisa menjadi motivasi untuk mencapai suatu masa depan atau tujuannya agar tidak salah jalan.
3.Keterampilan manajemen pengorganisasian
Merupakan keterampilan yang dilakukan mahasiswa untuk dapat membagi setiap atau menjadwalkan kegiatan secara bijaksana .
4.Keterampilan manajemen pengarahan .
Keterampilan manajemen yang dilakukan mahasiswa dalam mengarahkan atau menempatkan sesuatu hal secara bijaksana .

 


2. Sejumlah tips

antara lain menyangkut seputar pengenalan diri dalam pengaruh masa lalu , dalam konteks masa kini serta keadilan ke diri dan lingkungan; menyangkut perubahan diri dan kemelengketan,  perubahan cara berhubungan, menerima diri  sendiri maupun diri lain apa adanya, dsbnya.